*Jangan Lupa share/follownya dan Likenya kawan*
Ingat Waktu Coy _

Rabu, 27 Juni 2012

IPO Facebook Memble, 4 Orang Ini Tetap Raup Triliunan Rupiah



img
Jakarta - Facebook sudah berhasil memberi miliaran rupiah kepada banyak orang, tapi hanya sedikit yang bisa meraup hingga triliunan rupiah. Siapakah mereka itu?

Orang-orang ini adalah mereka yang sudah punya saham Facebook jauh sebelum penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO). Sehingga begitu IPO berjalan, mereka tinggal melepas sahamnya ke investor retail, sebelum harga sahamnya terus jatuh.

Beberapa orang mendapatkan saham melalui investasi langsung, namun ada juga yang mendapatkan melalui opsi pemilikan saham. Seperti dikutip dari Investopedia, Jumat (29/6/2012), berikut adalah empat orang yang meraup untung banyak pasca IPO Facebook.

1. David Choe

img
David Choe, adalah seorang seniman graffiti yang sudah berkarya dengan menghias dinding markas Facebook sejak tahun 2005 hingga 2007. Waktu itu, ia disewa oleh Sean Parker yang menjabat sebagai presdir.

Choe diberi pilihan, apakah ia mau dibayar dengan uang tunai US$ 60.000 (Rp 540 juta) atau jatah kepemilikan saham di Facebook. Meski pada waktu itu ia menilai Facebook adalah perusahaan yang aneh dan tak berguna, ia memutuskan untuk mengambil opsi saham daripada uang tunai.

Ternyata keputusan Choe waktu itu merupakan pilihan yang tepat. Berdasarkan laporan ABC News, saham yang dipegang Choe itu nilainya saat ini mencapai US$ 200 juta (Rp 1,8 triliun).

2. Bono

img
Vokalis sekaligus frontman band U2 ini bukan hanya ahli dalam hal musik, ia juga jago dan melek dunia investasi. Bono saat ini menjabat sebagai direktur dan salah satu penemu Elevation Partners, perusahaan investasi yang fokus menanam modal di industri teknologi dan hiburan.

Sepanjang tahun 2009 sampai 2010, Elevation menempatkan modal sebanyak US$ 210 juta (Rp 1,89 triliun) ke perusahaan jejaring sosial tersebut. Hingga menjelang IPO bulan lalu, nilai sahamnya meroket menjadi US$ 1,5 miliar (Rp 13,5 triliun).

Memang bukan semuanya uang punya Bono, tapi kira-kira pria asal Irlandia itu memegang sekitar US$ 40 juta (Rp 360 miliar) dari total uang itu. Selain Facebook, Elevation Partners juga punya saham di Forbes, MaketShare dan Yelp.

3. Mark Pincus

img
Pendiri sekaligus CEO Zynga, Mark Pincus merupakan salah satu investor Facebook sejak awal perusahaan milik Mark Zuckerberg itu didirikan. Berdasarkan laporan CNBC, saat itu Pincus menginvestasikan dana sekitar US$ 40.000 (Rp 360 juta).

Sekarang ini, nilai sahamnya di Facebook sudah menggembung hingga US$ 186.000 (Rp 1,674 miliar). Kedua perusahaan ini pun semakin lengket dan susah dipisahkan.

Zynga punya peranan yang penting terhadap kelangsungan hidup Facebook. Berdasarkan prospektus Facebook sebelum IPO, sebanyak 12% pendapatannya berasal dari Zynga dan sebaliknya.

Pincus merupakan veteran di dunia dot.com. Ia sudah mendirikan lima perusahaan dalam dua puluh tahunnya bergelut di industri.


4. Dr. Edward Zuckerberg

img
Pria ini tak lain adalah ayah dari Mark Zuckerberg si pendiri Facebook. Ia adalah dokter gigi di Dobbs Ferry, New York, yang punya tempat praktek pribadi.

Pada tahun 2004 hingga 2005, Dr. Zuckerberg menyuntikkan modal kerja ke perusahaan anaknya tersebut dengan opsi kepemilikan 2 juta saham yang kadaluarsa dalam satu tahun. Sayangnya, opsi kepemilikan saham itu tidak pernah ia ambil.

Tapi pada 2009, dewan komisaris Facebook menyetujui pemberian 2 juta lembar saham seri B kepada Glate LLC, perusahaan yang digerakkan oleh Dr. Edward Zuckerberg. Dengan harga IPO US$ 38 per saham, nilai kepemilikan Dr. Zuckerberg mencapai US$ 76 juta (Rp 684 miliar).


Kesimpulan

img
IPO Facebook memang menjadi satu kekecewaan besar, bagi  industri pasar modal AS maupun teknologinya. Apalagi, banyak investor retail yang merasa dirugikan gara-gara harga sahamnya yang terus anjlok.

Hal ini biasa dimanfatkan oleh para investor yang memang dari jauh-jauh hari sudah punya saham di perusaan tersebut. Investor awal seperti Peter Thiel sudah melepas hampir 17 juta sahamnya senilai US$ 644 juta (Rp 5,697 triliun) setelah IPO.

Langkah seperti ini yang biasanya membuat investor retail yang membeli saat IPO harus gigit jari. Pasalnya, harga sahamnya terus turun, jika dijual maka akan menderita kerugian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar